Ape Nak Jadi ?
Oleh:
Muhammad Nurul
Pagi cerah membasahi keringat dua orang
anak muda ketika mengelilingi pasar kota tanjungpinang.
Akh”hentikan saje langkahmu,”cing!”, kau
fikir dengan kau berjalan seperti ini bisa buat aku sehat?, mustahil cing”, seraya
bujang bercakap sambil memegang kaki
kiri nya.
”akh kau diam ajelah. ikut saje kemane aku pergi. mau ikut atau tinggal ?,”kate
cacing ketika bersandar di sudut lorong sepatu”.
Saat itu bujang memang letih badan nya, sebab
sudah banyak jalan yang dia lewati
bersama kancing,di tambah lagi semalam ia baru balek berjalan dengan pacar baru
nya ke tempat wisata yang mana para pengunjung dari kota tanjungpinang maupun
dari luar negeri,selalu datang dan menyempatkan diri untuk reflexing bersama
keluarga tercinta,itulah dia pantai trikora yang tak ubah seperti katanya
pantai yang terindah dari pantai yang lain ,itu menurut katanya, tapi sudah lah kita lanjut kan lagi perjalanan
kancing dan bujang. saat itu mereka duduk berdua sambil istrahat menikmati
hidup,tiba-tiba,bujang menepak pungguk nya kancing, sambil mengendap-ngendap di
belakang badan kancing.
“oi…..,cing,kenape engkau melamun?”, aku simbah kau dengan air tahu. baru kau
tahu(ucapan dalam hati)?,
“tak, ade lah jang. biasa saja,
sudahlah. lupakan saja.mari kita pergi,”sambil menarik bujang.
“wew. nak pergi kemane?, cepat betul,
sabar lah.biar roh menyatu dulu baru kite pergi. kan mantap?”
“mantap dari London. sudah lah.cepat,,,cepat,,,cepat,,.
Mereka mulai lagi melangkah
kedepan,untuk menyusuri sudut-sudut pasar, sambil melihat kiri kanan tempat
penjualan barang bergantungan di pinggir jalan. ada seketika waktu saat mereka
berjalan tiba-tiba bujang berjumpe dengan
orang yang mengaku kenal dengan die.
Eh.
sedare, ape kabar? lame tak jumpe. kemane saje awak?”kata pemuda sambil
menyalami bujang”
“siape ne?, bile pulak kite jumpe?”bujang
bingung .
sementara
itu kancing sibuk melangkah sambil mendengar lagu di handphone, tanpa ada rasa
untuk melihat kebelakang.
“alamak. kacau begini. maaf bang tak kenal ya?”sambil berlari mengejar
kancing.
“terima kasih bang !mantap.hati-hati ya,”teriak
pemuda,sambil tertawa dan pergi”
“woi,….kancing….,tunggu?!, ucap bujang,ketika
berlari.
“eeh,kenape kau berlari,? ucap kancing
sambil,membuka headset telinga nya
“awak ne, tanye pulak lagi. tak
sadar kau tinggal kan aku tadi?..sambil
terhengap-hengap.
“iye ke?, aku tak sadar sama sekali,engkau
dimane?.
“awak ne. bile lah nak sadar?, kalau
sudah di simbah air tahu. baru sadar.
Setelah lama mereka asyik berjalan dan
bertekak,..”bujang berfikir, kemana arah kita ini nak pergi?.
tenang sajelah, awak bakal tahu kite mau kemana”.
tenang sajelah, awak bakal tahu kite mau kemana”.
Ketika itu bujang dan kancing berhenti
sejenak melihat pemandangan di jalan yang penuh ramai kendaraan lalu lalang, terik
matahari tajam menusuk punggung nya kancing, mereka mencoba nak mengelak dengan
cara menutup jacket, kebetulan pula baru
di beli dekat negeri seberang,sesuai harga nya pulak tak sepadan sama dengan harga telor sekarang.
Tapi walau bagaimanapun semua kawan mereka sudah tahu bahwa
mereka berdua ini wajah nya sama,macam hantu minyak (sama-sama
hitam legam ).
Tiba-tiba kancing melambaikan tangan
kanan dekat tepi jalan,
sambil berteriak”angkot…!
“tet…tet…tet….,”
“tet…tet…tet….,”
“mau kemana dek?”ucap supir angkot.
“Jalan ketapang, bang”.ucap kancing saat
menutup kepala dengan jacket nya,
sambil mengangguk kepala supir
angkot,”ya”. naik.
Dengan tidak memasang waktu yang lama
lagi,mereka berdua naik angkot selang beberapa menit mereka pun sampai,jarak
antara pasar dengan jalan ketapang tak begitu jauh.
Setiba mereka di pinggir jalan
ketapang,alol melihat sesuatu yang tak biasa nya,ia lihat,dengan mata terusap
sane-terusap sini, terbaca lah mereka suatu plang nama bertuliskan MUSEUM
SULTAN BADRUL ALAMSYAH.
“Rupanya selama ini. aku lewat tak
pernah pulak tengok ada museum dekat sini, eeh…hebatnya tanjungpinang”ucap
bujang.
“hah,
kau ne baru sekarang nak sadar?”
“ai, abis nya,tak ada pemeberitahuan
kalau tanjungpinang punya museum. Setahu aku objek wisata yang tahu orang. Cuma
sedikit di tanjung pinang, macam mane lah tanjungpinang nak maju, kalau museum
nya tak ada sosialisasi untuk banyak orang.”ucap bujang.
“Huzt , mulut kau tu, dengar orang luar
malu kita.sudah diam saja lah.sudah lah
mari kita masuk dalam.
Tak lama kemudian bujang dan kancing tiba
di depan pintu Museum, ketika itu ada seorang petugas nama nya wulan sesuai bet nama yang tetera di
baju nya.
Bujang mulai menggoda petugas museum.
“ingat,
awak sudah punya wanita, jangan menggatal saja tahu nya, mengamuk yang sana
baru tahu,”ucap kancing sambil menyindir. tapi dalam diam ternyata kancing ikut
juga suka dengan petugas manis itu, wulan tersenyum meilhat tamu dua orang ini.
“ehm, selamat datang kami ucapkan buat abang, silahkan mengisi daftar nama pengunjung wisatawan yang telah tersedia di atas meja”.
Ai, dia panggil kita abang, alamak
kawinkan aku”.ucap kancing sambil berbisik kepada bujang.
“Akh..kau ne, nak kawin aje kerja nya, cari
duet dulu baru nikah,ape la”.
“ehm, sudah kak isi buku tamu nya.oh ya. berapa kak ticket nya?”.ucap kancing sambil mengeluarkan dompet.
“ehm, sudah kak isi buku tamu nya.oh ya. berapa kak ticket nya?”.ucap kancing sambil mengeluarkan dompet.
“tak usah lagi kau bayar, biar aku saja
yang bayar”.ucap bujang, sambil mencari-cari dompet di belakang kocek celana
nya”.dengan wajah cemas terkorek sana-terkorek sini tak jumpa juga dompet ,
firasat bujang berubah jadi tak baik dia berfikir dompet dia pasti hilang ni.
Ai, mengape kau jang? macam orang hilang
anak saja, ada apa?.
Dompet, aku!,?.
Kenape dompet kau?.
Dompet aku,!?.
Iye.kenape dompet kau?!.
Dompet aku hilang!.
Hilang kemane?.
Entah,aku tak tahu, kemane pergi nya”?!.
cuba, kau ingat dulu, di mana kau letak?.
cuba, kau ingat dulu, di mana kau letak?.
Ehm,,di mana ye?.
oh, ya baru aku teringat tadi waktu kita berjalan berdua, aku berjumpa dengan pemuda yang tak jelas, dia salam aku sambil memeluk. sudah itu aku langsung pergi tak pandang belakang lagi, tiba-tiba orang itu teriak”terima kasih ya, bang!. mantap, hati-hati y?,itulah ucapan nya tadi,alamak abis sudahlah foto cewek aku hilang….”kate bujang.
oh, ya baru aku teringat tadi waktu kita berjalan berdua, aku berjumpa dengan pemuda yang tak jelas, dia salam aku sambil memeluk. sudah itu aku langsung pergi tak pandang belakang lagi, tiba-tiba orang itu teriak”terima kasih ya, bang!. mantap, hati-hati y?,itulah ucapan nya tadi,alamak abis sudahlah foto cewek aku hilang….”kate bujang.
“tu lah kau cewek aje, di ingat isi dalam
tak pernah di ingat,ape lah”ucap kancing marah.
“ehm, abang kalau nak berjalan
hati-hati, jangan sampai terlena oleh sesuatu, iye bang?,karena kejahatan ada
di mana-mana”nasehat petugas museum
“kau dengar tu, jangan kau masuk telinga
kiri keluar telinga kanan”ucap kancing.
“jadi , berapa ne mbak wulan,kita berdua?”ucap
kancing.
“ma’af
bang, masuk museum ini gratis tak di pungut biaya”.
Setelah mereka bercerita tentang
kejadian tadi,timbul niat hati mereka berdua nak masuk kedalam, bujang pun
sudah mulai hilang rasa memikirkan dompet nya tadi walau sedikit kesal, tapi
karena rasa penasaran tentang museum ini dan dia pun sudah sampai di depan
pintu, kalau nak balek rumah sudah nanggung. Oleh sebab itu dia ingin tahu apa
saja isi dalam Museum ini, maklum lah dia baru tahu juga bahwa tanjungpinang
ada Museum.
Setiba nya mereka di dalam, terlihat bermacam gambar-gambar zaman
pemerintahan colonial belanda hingga
pemerintahan sekarang. ketika itu kancing menanyakan kepada Perugas museum,awal adanya museum ini. petugas
itu menjelaskan kepada mereka berdua.
Rupanya bangunan ini adalah dulunya di pakai sebagai sekolah dasar masa colonial dengan nama Hollands
Indlandsch Schoold (HIS)
tahun 1918, pada zaman jepang diganti nama Futsuko Gakko. dan akhir nya di jadikan SD 01 sampai tahun 2004. mengingat gedung ini memiliki
nilai penting bagi sejarah awal mula pendidikan di Tanjungpinang, maka
direkomendasikan untuk dijadikan Museum Kota Tanjungpinang dengan nama Museum
Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. setelah di jelaskan mereka berdua melangkah
lagi kedepan melihat-lihat isi dalam, tibalah
suatu ruangan peninggalan sejarah yang mana banyak terdapat pecahan
keramik dari masa kerajaan johor-riau. tak luput dari penasaran mereka untuk
melihat-lihat lagi,sampai lah mereka suatu tempat lagi yang mana ruangan ini
berisikan alam pernikahan melayu,disini terdapat bermacam-macam perlengkapan
alat pernikahan khas budaya melayu, baik itu dari segi gelang-gelang, kalung,
baju pengantin dan aksesoris pernikahan melayu umum-nya.
Tak
menyangka waktu terus berlalu, mereka mengelilingi isi dalam Museum.tiba-tiba
kancing berkata”ayok lah kita balek lagi, kan sudah puas nengok museum ini?
“puas
ape nama nya, kalau puas tu, bile isi dalam museum ini penuh dengan barang
sejarah kota tanjungpinang, sayangkan gedung sebesar ini Cuma sedikit saja barang
sejarah nya”ucap bujang.
“eeh,
sejak bile pulak kau peduli dengan sejarah, macam betul aje?
“sejak
tadi aku tahu”.
“ehm, patut lah kau bile ade angin saje kau suke”.
“ehm, patut lah kau bile ade angin saje kau suke”.
Sudah
lah , marilah kita pergi”.
Mereka
pun mulai beranjak keluar dari ruangan Museum meninggalkan petugas. sebab
kancing masih ada acara lagi. maklum lah orang penting selalu sibuk.
Tak
habis fikir bujang melihat museum ini dari pinggir jalan sambil berkata
sendiri.
“ye, kan betul aku cakap, tapi ya sudah
lah, mudah-mudahan tak menjadi simbol dan lambang saje museum kita ini.
“Huzt, kau ne,diam saja lah, kite tengok
kedepan nya apa jadinya? Sudah lah.mari kita balek.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar